200 Kader BKB Di Ambon, Ikut Sosialisasi 1000 HPK

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

200 Kader BKB Di Ambon, Ikut Sosialisasi 1000 HPK

Sabtu, 28 Juli 2018

Fredy Kastanya, SE. M.Si
AMBON Liputan Maluku- Sebanyak 200 orang Kader Bina Keluarga Balita (BKB) di Kota Ambon mengikuti sosialisasi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan Pengasuhan Anak Usia 6 sampai 10 tahun dalam rangka Hari Anak tingkat Provinsi aluku, tahun 2018.

Sosialisasi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan Pengasuhan Anak Usia 6 sampai 10 tahun dalam rangka Hari Anak ini, digelar oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, bertempat di Gedung Wanita Ambon, Sabtu (28/7/2018), dibuka dengan resmi oleh Kepala Bidang Keluarga Sejahtera/Pembangunan Keluarga (KS/PK), Fredy Kastanya, SE. M.Si.

Sambutan tertulis Kepala Perwakilan BKKBN Promal Drs. Djufry Assegaff yang dibacakan oleh Kastanya mengatakan, sesuai dengan Nawacita ke-5 yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, maka perlu meningkatkan penyiapan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang tentu di mulai dari tahap anak.

Menurutnya, anak sebagai tunas-tunas bangsa diharapkan menjadi anak-anak Indonesia yang cerdas dan berbudi pekerti, luhur, penerus cita-cita perjuangan bangsa. Untuk itulah kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan anak pada awal kehidupan menentukan kualitas kesehatan fisik dan mental, kemampuan belajar dan perilaku seorang manusia di sepanjang hayatnya.

Untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal, setiap anak membutuhkan: Gizi yang cukup dan seimbang, perawatan dan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berkesinambungan serta perlindungan terhadap bahaya-bahaya fisik dan penyakit;

Kader BKB
Orang dewasa yang mampu memberikan kasih sayang, perhatian, keamanan dan perlindungan serta memahami dan mampu merespon apa yang mereka butuhkan;

Serta Kesempatan dan lingkungan yang mendukung untuk mengembangkan ketrampilan sensorik dan motorik, kemampuan intelektual, kemampuan berbahasa, berinteraksi dengan orang lain, bereksplorasi, mengeluarkan pendapat, memikul tanggung jawab, mengekspresikan apa yang dipikirkannya, kemandirian dan sebagainya.

Perode 1000 hari, yaitu 270 hari selama kehamilannya dan 730 hari pada kehidupan pertama bayi yang dilahirkannya, merupakan periode sensitif karena akibat yang ditimbulkan terhadap bayi pada masa ini akan bersifa parmanen dan tidak dapat dikoreksi.

Dampak tersebut tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan mental dan kecerdasannya, yang pada usia dewasa terlihat dari ukuran fisik yang tidak optimal serta kualitas kerja yang tidak kompetitif yang berakibat pada rendahnya produktifitas ekonomi.

Sementara itu, ketua panitia sosialisasi, Dina Sabandar, S.Sos melaporkan, tujuan dilaksanakannya sosialisasi ini adalah: memberikan informasi dan pemahaman  tetang pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan Pengasuhan anak usia 6 sampai 10 tahun, kepada kader BKB di Kota Ambon.

Jumlah peserta sosialisasi 200 orang sebagai kader Bina Keluarga Balita (BKB) di Kota Ambon.

Narasumber pada sosialisasi tersebut berasal dari Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku masing-masing: Kabid KS/PK Fredy Kastanya, SE. M.Si dan Kasubid Bina Keluarga Balita Anak dan Ketahanan Keluarga Lansia,  Dina Sabandar, S.Sos dan  Dinas Kesehatan Kota Ambon.

Dina Sabandar, S.Sos
Dikatakan, pembangunan SDM harus dimulai sejak dini, bahkan sejak janin masih di dalam kandungan, karena pada saat itu proses pertumbuhan dan perkembangan manusia sudah berlangsung.

Dalam keseluruhan siklus hidup manusia, usia 0 sampai 6 tahun merupakan periode kritis bagi perkembangan otak atau dikenal dengan periode emas.(TM02)